Isra’ Mi’raj dan Pesan Nabi: Semangat Membangun dan Memakmurkan Masjid
Isra’ Mi’raj adalah peristiwa luar biasa dalam sejarah Islam yang menandai perjalanan agung Rasulullah ﷺ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, lalu naik ke Sidratul Muntaha. Peristiwa ini disebut dalam Al-Qur’an:
"Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al-Isra: 1)
Isra’ Mi’raj bukan hanya peristiwa mukjizat, tetapi juga membawa banyak pelajaran bagi umat Islam, salah satunya adalah pentingnya masjid dalam kehidupan kaum Muslimin. Rasulullah ﷺ menerima perintah shalat dalam perjalanan Mi’raj, yang menunjukkan bahwa ibadah shalat—yang utama dilakukan di masjid—memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Oleh karena itu, semangat membangun dan memakmurkan masjid harus menjadi bagian dari kehidupan setiap Muslim.
Semangat Membangun Masjid
Masjid adalah pusat ibadah dan kehidupan sosial umat Islam. Membangun masjid tidak hanya sekadar mendirikan bangunan fisik, tetapi juga memastikan bahwa masjid menjadi tempat yang memberikan manfaat bagi umat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
"Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. At-Taubah: 18)
Ayat ini menegaskan bahwa membangun dan memakmurkan masjid adalah bagian dari tanda keimanan seseorang. Oleh karena itu, setiap Muslim harus berkontribusi, baik dengan harta, tenaga, maupun ilmu untuk mendirikan dan menjaga masjid.
Memakmurkan Masjid dengan Ibadah dan Kegiatan Keagamaan
Memakmurkan masjid tidak hanya sebatas mendirikannya, tetapi juga menghidupkannya dengan berbagai aktivitas ibadah dan kegiatan keagamaan. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun untuknya rumah di surga." (HR. Bukhari dan Muslim)
Memakmurkan masjid berarti menjadikannya tempat yang selalu ramai dengan shalat berjamaah, majelis ilmu, dan berbagai kegiatan sosial. Masjid bukan hanya tempat shalat, tetapi juga pusat pendidikan, tempat bersedekah, dan tempat membangun solidaritas sosial di antara umat Islam.
Menjalankan Fungsi Masjid dalam Masyarakat
Sejak zaman Rasulullah ﷺ, masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial. Masjid Nabawi, misalnya, digunakan sebagai tempat belajar, musyawarah, dan bahkan perlindungan bagi kaum dhuafa. Oleh karena itu, umat Islam harus menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas yang bermanfaat bagi masyarakat.
Masjid dapat menjadi tempat pendidikan dengan mengadakan kajian Islam, kelas tahfidz Al-Qur’an, dan pembinaan akhlak bagi generasi muda. Selain itu, masjid juga bisa berfungsi sebagai pusat sosial dengan memberikan bantuan kepada fakir miskin, menggalang donasi, serta membantu mereka yang membutuhkan.
Kesimpulan
Isra’ Mi’raj mengajarkan pentingnya masjid dalam kehidupan umat Islam. Peristiwa ini menegaskan bahwa masjid bukan hanya tempat shalat, tetapi juga pusat aktivitas keislaman dan sosial. Umat Islam harus bersemangat dalam membangun dan memakmurkan masjid, baik dengan mendirikannya, menjaga kebersihannya, maupun mengisi kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk dan keberkahan dari Allah dengan mencintai dan memakmurkan rumah-Nya.
Wallahu a’lam bish-shawab.