Thursday, 28 August 2025

 


Dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak manusia terjebak dalam perlombaan mengejar dunia: harta, jabatan, dan popularitas. Namun Islam mengajarkan bahwa kehidupan dunia hanyalah tempat singgah sementara, sedangkan akhirat adalah tujuan utama. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia" (QS. Al-Qashash: 77). Ayat ini mengajarkan keseimbangan, namun penekanan utamanya tetap pada pencarian akhirat.

Rasulullah SAW juga bersabda: “Barangsiapa yang niatnya adalah akhirat, maka Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaannya dalam hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan tunduk. Namun barangsiapa yang niatnya adalah dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di depan matanya, dan dunia tidak akan mendatanginya kecuali apa yang telah ditetapkan untuknya.” (HR. Tirmidzi, no. 2465).

Dari ayat dan hadis ini, jelas bahwa prioritas hidup seorang Muslim seharusnya tertuju pada kehidupan akhirat. Ketika seseorang memperbaiki niat dan amal demi ridha Allah, maka dunia akan datang dengan sendirinya—tanpa perlu dikejar secara berlebihan. Konsep ini juga menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada materi, melainkan pada kedekatan dengan Allah SWT.

Mengejar dunia tanpa arah spiritual hanya akan melahirkan kegelisahan. Namun, mengejar akhirat dengan sungguh-sungguh menjadikan dunia sebagai bonus dari Allah SWT. Itulah janji-Nya bagi hamba yang beriman.

Referensi:

  • Al-Qur’an Surah Al-Qashash: 77

  • Hadis Riwayat Tirmidzi No. 2465

  • Tafsir Ibnu Katsir

  • Syarh Riyadhus Shalihin – Syaikh Utsaimin

- Copyright © Masjid Fisabilillah - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -